Injeksi Saline Besarkan Payudara Hanya Dalam Waktu 24 Jam
Injeksi Saline Besarkan Payudara Hanya Dalam Waktu 24 Jam
Koran Gratis - Setelah botox, kolagen, dan bedah plastik. Sekarang, sejumlah perempuan memilik injeksi saline untuk membesarkan payudara.
Awalnya, injeksi saline diterapkan sebagai medium pra-tinjau untuk pasien yang ingin melakukan operasi pembesaran payudara. Jadi, sebelum benar-benar melakukan operasi payudara, para dokter biasanya menyuntikkan saline untuk memperlihatkan pada pasien bagaimana bentuk payudara mereka setelah dibesarkan.
Seperti dikutip New York Times, sekarang ini sejumlah wanita dengan standar ekonomi kelas atas, lebih memilih injeksi saline dibandingkan prosedur pembesaran payudara lainnya. Alasan perawatan ini banyak digemari adalah karena tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
Masyarakat Eropa menjulukinya dengan sebutan lunchtime lifts, atau peremajaan tubuh selama makan siang.
Namun, meskipun penggemar injeksi saline terbilang tinggi, ternyata sebagian besar dokter di Amerika Serikat tidak setuju dan tidak merekomendasikan perawatan ini.
Para ahli memberitahukan bahwa injeksi saline bisa melebarkan kulit di area dada dan mengubah struktur payudara secara drastis. Maka dari itu, perawatan ini sangat berbahaya untuk rutin. Sebab, sekali waktu saja bisa meninggalkan memar di payudara.
Menurut The President of the American Society for Aesthetic Plastic Surgery, tren injeksi saline ini diperkirakan tidak akan merebak semasif botox. Sebab, harganya yang mahal hingga mencapai 3.500 dolar AS atau setara dengan Rp 30 juga untuk sekali suntik, akan menjadi pertimbangan utama untuk memilih prosedur lain yang lebih aman dengna harga terjangkau.
Koran Gratis - Setelah botox, kolagen, dan bedah plastik. Sekarang, sejumlah perempuan memilik injeksi saline untuk membesarkan payudara.
Awalnya, injeksi saline diterapkan sebagai medium pra-tinjau untuk pasien yang ingin melakukan operasi pembesaran payudara. Jadi, sebelum benar-benar melakukan operasi payudara, para dokter biasanya menyuntikkan saline untuk memperlihatkan pada pasien bagaimana bentuk payudara mereka setelah dibesarkan.
Seperti dikutip New York Times, sekarang ini sejumlah wanita dengan standar ekonomi kelas atas, lebih memilih injeksi saline dibandingkan prosedur pembesaran payudara lainnya. Alasan perawatan ini banyak digemari adalah karena tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
Masyarakat Eropa menjulukinya dengan sebutan lunchtime lifts, atau peremajaan tubuh selama makan siang.
Namun, meskipun penggemar injeksi saline terbilang tinggi, ternyata sebagian besar dokter di Amerika Serikat tidak setuju dan tidak merekomendasikan perawatan ini.
Para ahli memberitahukan bahwa injeksi saline bisa melebarkan kulit di area dada dan mengubah struktur payudara secara drastis. Maka dari itu, perawatan ini sangat berbahaya untuk rutin. Sebab, sekali waktu saja bisa meninggalkan memar di payudara.
Menurut The President of the American Society for Aesthetic Plastic Surgery, tren injeksi saline ini diperkirakan tidak akan merebak semasif botox. Sebab, harganya yang mahal hingga mencapai 3.500 dolar AS atau setara dengan Rp 30 juga untuk sekali suntik, akan menjadi pertimbangan utama untuk memilih prosedur lain yang lebih aman dengna harga terjangkau.
